Akademisi dari Indonesia menjelaskan tentang karakteristik milenial dalam konteks inovasi digital. Generasi Milenial mengacu pada orang-orang yang lahir selama dua dekade terakhir abad ke-20. Sosiolog dan ilmuwan sosial lainnya selalu membutuhkan waktu beberapa tahun untuk menentukan sebuah nama. Selama ini generasi milenial dikenal dengan sebutan Generasi Y, karena mereka adalah generasi setelah Generasi X.
Tahun awal bagi generasi Milenial adalah dari tahun 1977 hingga 1981. Namun, para sarjana tampaknya lebih setuju dengan tahun akhir, yang hampir selalu diidentifikasi sebagai tahun 1995 atau 1996. Jika Anda ingin bermain aman, Anda akan mengatakan bahwa milenial adalah siapa saja yang lahir selama periode 1980–1995.
Jika Anda seorang milenial yang lebih tua, orang tua Anda mungkin adalah baby boomer (1946–1964). Sebaliknya, jika Anda seorang milenial yang lebih muda, orang tua Anda mungkin berasal dari Generasi X (1965–1976).
Seperti namanya, milenial dikenal lahir menjelang akhir milenium terakhir. Selama masa kanak-kanak dan remaja generasi milenial, kemajuan teknologi merevolusi dunia tempat kita tinggal. Pikirkan semua aspek kehidupan yang dipengaruhi atau bahkan dikendalikan oleh internet—generasi milenial menjadi dewasa pada saat yang sama semua perubahan ini terjadi.
Sulit untuk memilih karakteristik yang dimiliki oleh jutaan orang yang lahir antara tahun 1980 dan 1995. Tetap saja, para peneliti dan sosiolog senang mencoba. Berikut adalah beberapa karakteristik dan kebiasaan yang mereka perhatikan:
- Milenial pandai menerima perubahan. Milenium telah menyaksikan perubahan besar dalam teknologi, ekonomi, dan bisnis sepanjang hidup mereka. Jika hidup telah mengajari mereka sesuatu, hal-hal itu tidak akan bertahan lama.
- Milenial penasaran. Jika ada cara yang lebih cepat dan lebih baik dalam melakukan sesuatu, kaum milenial ingin mengetahuinya. Mereka akan memanfaatkan alat yang tersedia bagi mereka untuk menjadi lebih efektif. Peneliti mengatakan bahwa kualitas ini menjadikan mereka karyawan yang berharga.
- Milenial menghargai kerja sama tim. Generasi ini cenderung menikmati lingkungan kerja kolaboratif di mana mereka dapat mencari sudut pandang dan masukan alternatif dari orang lain.
- Milenial menyukai umpan balik. Generasi Milenial menyadari pentingnya umpan balik yang berharga dan teratur, terutama ketika berhubungan dengan tempat kerja. Selain mencari kritik dan bimbingan yang membangun, generasi ini juga menghargai umpan balik dan pengakuan positif atas pekerjaan yang dilakukan dengan baik.
- Milenial mengunjungi perpustakaan umum lebih teratur daripada kelompok usia lainnya. Alasan karakteristik ini sedikit misteri. Mungkin mereka bosan mengetuk layar. Mungkin mereka bernostalgia, dan nuansa buku mengingatkan mereka pada masa kecil mereka.
Materi diatas disampaikan oleh presentator dari Indonesia dalam webinar internasional yang diadakan Universitas STEKOM bekerjasama dengan Universitas dari Pakistan, Malaysia, dan berbagai pihak lainnya. Nama presentator tersebut adalah Achmad Zaenuri merupakan dosen di Universitas STEKOM dan merupakan kepala program studi kewirausahaan.
Kegiatan webinar internasional tersebut merupakan bagian dari pelaksanaan komitmen Universitas STEKOM untuk memperbanyak berbagai kegiatan Internasional. Hal itu dilakukan dalam rangka mewujudkan visi untuk menjadi Universitas berkelas Internasional. Berbagai kegiatan Internasional yang dilaksanakan Universitas STEKOM terus berjalan dari tahun ke tahun. Ada kegiatan internasional yang bersifat berkelanjutan dan ada juga beberapa kegiatan internasional yang tidak berkelanjutan. Semua jenis kegiatan internasional diakomodasi dan diatur oleh departemen Internasional Universitas STEKOM.