Senin, 21 Agustus 2023 (Pukul 14.00 - 16.00 WIB)
STEKOM University, Indonesia - Babak terakhir seminar internasional dengan tema "How AI Could Save (Not Destroy) Education" telah tiba. Dr. Edy Jogatama Purhita M.Ds, Kepala Departemen Desain Komunikasi Visual di STEKOM, Indonesia, menjadi pembicara ketiga dalam acara ini. Dalam presentasinya yang berjudul "Opportunities for Using Artificial Intelligence in Education: Chat GPT Case Study," Dr. Purhita membahas tentang penggunaan teknologi kecerdasan buatan, khususnya dalam konteks pendidikan.
Sejarah Latar Belakang Kecerdasan Buatan
Dr. Edy Jogatama Purhita memulai presentasinya dengan memberikan gambaran tentang sejarah latar belakang perkembangan kecerdasan buatan (AI). Ia menjelaskan bagaimana teknologi ini telah mencapai kemajuan yang luar biasa seiring berjalannya waktu, memungkinkan komputer untuk melakukan tugas-tugas yang semakin kompleks.
Dampak Chat GPT dalam Dunia Pendidikan
Pemaparan ini melanjutkan dengan pemaparan tentang dampak penggunaan ChatGPT dalam dunia pendidikan. Dr. Purhita menyoroti bagaimana kemampuan ChatGPT dalam menghasilkan tulisan yang terstruktur dengan baik mendapat perhatian dari dunia pendidikan. Namun, ia juga mengungkapkan bahwa penggunaan ChatGPT telah memicu reaksi dari beberapa lembaga pendidikan. Sebagai contoh, pada Desember 2022, Los Angeles Unified School District memblokir akses ke situs web OpenAI ChatGPT di jaringan dan perangkat sekolah di wilayah mereka. Tindakan serupa juga dilakukan oleh New York City Department of Education.
Keterbatasan Penggunaan ChatGPT dalam Membangun Keterampilan Pemecahan Masalah dan Pemikiran Kritis
Dr. Purhita mengulas bagaimana meskipun teknologi seperti ChatGPT memiliki kemampuan luar biasa dalam menghasilkan teks, penggunaannya belum tentu mendukung siswa dalam membangun keterampilan pemecahan masalah dan pemikiran kritis sebagai modal dalam meraih kesuksesan akademik dan sepanjang hidup.
Fitur dan Fungsi ChatGPT
Lebih lanjut, Dr. Edy Jogatama Purhita menjelaskan berbagai fitur dan fungsi ChatGPT. Ia memaparkan bagaimana ChatGPT dapat digunakan sebagai alat untuk menghasilkan teks dengan berbagai gaya dan format, mulai dari teks ilmiah hingga bahasa yang lebih santai. Ini memberikan fleksibilitas yang penting dalam konteks pendidikan dan penelitian.
Kelebihan dan Kelemahan ChatGPT
Dr. Purhita juga menguraikan beberapa kelebihan dan kelemahan dalam penggunaan ChatGPT. Di antara kelebihannya adalah kemampuan untuk menghasilkan teks dengan cepat dan dalam jumlah besar, serta konsistensi dalam gaya penulisan. Namun, kelemahan yang perlu diwaspadai mencakup keterbatasan dalam memahami konteks, keterbatasan dalam sumber data, serta ketergantungan pada sumber-sumber internet yang mungkin tidak selalu dapat diandalkan.
Penggunaan ChatGPT dalam Pendidikan dan Penelitian
Dr. Edy Jogatama Purhita membahas bagaimana ChatGPT dapat digunakan dalam pendidikan dan penelitian. Ia menyoroti potensi ChatGPT dalam membantu menghasilkan teks, memudahkan pencarian data, dan menyederhanakan informasi. Namun, ia juga menekankan bahwa penggunaan ChatGPT harus disertai dengan pemahaman mendalam tentang konteks dan sumber data yang digunakan.
Kesimpulan: Penggunaan ChatGPT dalam Penelitian
Artikel ini ditutup dengan pemahaman tentang bagaimana penggunaan ChatGPT dalam penelitian memiliki potensi besar untuk memfasilitasi berbagai aspek penelitian. Namun, terdapat kelemahan dan tantangan yang perlu diperhatikan, seperti keterbatasan dalam memahami konteks, ketergantungan pada sumber internet, dan perubahan peran peneliti. Oleh karena itu, penting untuk menggunakan ChatGPT sebagai alat penelitian, bukan pengganti proses penelitian komprehensif yang melibatkan kontribusi manusia yang berpengetahuan dan berpengalaman.
Seminar ini memberikan wawasan mendalam tentang peran kecerdasan buatan dalam dunia pendidikan dan penelitian. Dengan berbagai peluang dan tantangan yang disoroti oleh Dr. Edy Jogatama Purhita, penggunaan teknologi AI dalam pendidikan harus dikelola dengan bijak dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat akademik dan ilmiah. Sesi ini menutup rangkaian presentasi dari para pembicara utama seminar internasional ini.