Universitas STEKOM, Indonesia – Seminar Internasional
bertajuk “Navigating Global Supply Chain Challenges : Innovative
Solutions for a Resilient Future†mempertemukan
sejumlah pembicara Internasional untuk membahas lebih dalam mengenai kompleksitas rantai pasokan global dan
menavigasi tantangan dalam rantai pasokan global serta meningkatkan strategi
dan solusi inovatif untuk masa depan yang tangguh.
Pembuka Seminar :
1.
Dr. Joseph Teguh Santoso (Rektor Universitas
STEKOM) Indonesia
Pembicara Seminar :
1. Joel
Mulepa (Dosen Teknologi Informasi dan Komunikasi) DMIJSBU, Malawi
2. Nurgizat
Yerkebulan (Dosen Senior Departemen Elektronika & Robotik) ALMAU,
Kazakhstan
3. Setiyo
Adi Nugroho, M.Kom. (Dosen Departemen Sistem Komputer) STEKOM, Indonesia
Host : Anggi Novita Sari (Hubungan Internasional) STEKOM, Indonesia
Perkembangan teknologi digital yang semakin pesat memberikan
dampak yang cukup signifikan dalam kehidupan
manusia. Secara
keseluruhan, teknologi
digital mempengaruhi proses dalam rantai pasokan. Hal ini tentu dapat menciptakan rantai
pasokan yang lebih tepat. Namun
disisi lain gangguan sering kali muncul secara tidak terduga seperti halnya
bencana alam maupun pandemi global. Oleh karena itu, ketahanan rantai pasokan
perlu diperhatikan untuk dapat bertahan dalam menghadapi tantangan dimasa
depan. Selain itu, strategi dan solusi inovatif juga diperlukan untuk dapat
mengembangkan rantai pasokan dan memastikan keberlanjutan serta tercapainya efisiensi
dalam manajemen rantai pasokan.
Dalam seminar ini, Setiyo
Adi Nugroho, M.Kom (Dosen Departemen Sistem Komputer) STEKOM, Indonesia
menyampaikan materi mengenai peran teknologi informasi dalam memperkuat ketahanan rantai pasokan
global. Dalam pemaparannya disampaikan bahwa ketahanan rantai pasokan adalah aspek penting
dalam manajemen rantai pasokan modern, yang mencakup kemampuan sistem untuk
tidak hanya “bangkit kembali†setelah kejadian yang menghambat tetapi juga
harus mampu beradaptasi dan bertransformasi. Sehingga ketika terdapat suatu masalah maka tidak hanya
sekedar recovery saja, tetapi juga harus mampu beradaptasi karena kondisinya
telah berubah. Dan untuk memperkuat ketahanan rantai pasokan global, maka kita
dapat memanfaatkan teknologi informasi. Teknologi informasi berperan penting
dalam meningkatkan ketahanan rantai pasokan. Karena teknologi informasi
memberikan panduan teoritis bagi perusahaan untuk pulih dari gangguan dan meningkatkan
kinerja operasional. Dalam teknologi informasi, juga terdapat teknologi kunci yang
dapat meningkatkan efisiensi dan keamanan dalam mengelola rantai pasokan global
diantaranya artificial intelligence (AI),
internet of things (IoT) dan blockchain. Kemampuan dinamis yang
terintegrasi dan perspektif relasional melalui teknologi informasi dapat
mengembangkan hasil ketahanan rantai pasokan.
Lebih lanjut, Setiyo
Adi Nugroho, M.Kom menjelaskan bahwa artificial
intelligence (AI) berada digaris depan transformasi. Artificial intelligence (AI) dapat merevolusi estimasi permintaan dan memungkinkan
perusahaan memprediksi kebutuhan pasar dengan lebih akurat. Ketepatan dalam
peramalan ini membantu menyederhanakan manajemen persediaan, mengurangi kelebihan atau kehabisan stok dan pada akhirnya
dapat meminimalkan biaya terkait dengan kelebihan persediaan. AI juga dapat meningkatkan proses pengambilan
keputusan, mengotomatiskan tugas-tugas rutin dan memfasilitasi strategi yang
lebih cerdas dan berbasis data sehingga dapat beradaptasi dengan perubahan
kondisi pasar. AI dapat
didefinisikan sebagai sistem otomatis yang berarti ada banyak data yang
dikumpulkan oleh AI untuk membuat prediksi. AI memiliki kemampuan untuk
mengumpulkan data dan mengidentifikasi tren yang memungkinkannya membantu
manajer rantai pasokan memahami demografi utama dan memprediksi perilaku masa depan
serta menentukan waktu pengiriman yang optimal. Pada akhirnya, AI mampu membuat
rantai pasokan lebih transparan dan menguntungkan.
Selanjutnya
Setiyo Adi Nugroho, M.Kom menyampaikan bahwa kita dapat menggunakan AI untuk memantau dan mengestimasi
tingkat persediaan secara real time. Ini merupakan langkah besar menuju efisiensi
rantai pasokan. AI juga dapat membantu melacak dan menganalisis rantai pasokan
secara real time yang sebelumnya memerlukan waktu berminggu-minggu atau
berbulan-bulan. Contohnya ketika ingin mengecek
gudang di sebuah pabrik. Seperti diketahui betapa sulitnya mengecek gudang
pabrik padahal hanya sebuah pabrik. Lalu bagaimana jika akan mengecek toko
retail yang memiliki banyak cabang tentu akan menyulitkan manajemen. Tetapi dengan menggunakan AI dapat memprediksi dan
menghitung kapasitas, efisiensi gudang dan pasokan produk. Selain itu, AI juga dapat mempercepat pengiriman produk
karena lebih mudah menemukan produk, lebih mudah membuat pelacakan dan
menemukan rute tercepat untuk mengirimkan produk.
Kemudian mengenai otomatisasi gudang dengan AI. Setiyo
Adi Nugroho, M.Kom menjelaskan bahwa otomatisasi gudang dengan AI merupakan cara efektif untuk meningkatkan
efisiensi rantai pasokan. Manfaat otomatisasi berbasis AI mencakup peningkatan
throughput dan efisiensi energi. AI dapat menghemat waktu dan tenaga yang
dihabiskan untuk tugas yang berulang. Sehingga manusia bisa fokus pada tugas
yang lebih bermanfaat. AI mampu melakukan berbagai tugas, mulai dari
penghitungan sederhana hingga fungsi kognitif yang kompleks. AI juga mampu menganalisis
dimensi produk dan mengidentifikasi opsi penyimpanan yang paling efisien dengan
mempertimbangkan waktu, biaya dan frekuensi keluaran. Hal ini akan mengurangi
jumlah pengiriman dan kontainer yang dibutuhkan. Teknologi AI juga dapat
memberikan analisis prediktif. Dengan menggunakan
AI dan analisis prediktif, perusahaan dapat memprediksi dampak berbagai peristiwa
pada rantai pasokan. AI dapat membantu perusahaan
membuat rencana ke depan untuk menghindari masalah. Hal ini dapat meningkatkan
perencanaan risiko, estimasi permintaan, manajemen pemasok dan pelanggan, serta
manajemen logistik. Selain itu analisis prediktif dapat memungkinkan pengecer
mengukur tingkat persediaan dengan benar dan
menghindari kehabisan stok, mengidentifikasi pemasok yang dapat diandalkan dan
mengurangi biaya persediaan.
Dalam pemaparannya Setiyo
Adi Nugroho, M.Kom menjelaskan mengenai internet of things (IoT) merupakan
salah satu situs yang menyediakan data bagi AI. Internet of things (IoT)
dapat digambarkan sebagai jaringan perangkat yang saling terkait dan bertukar
data dengan perangkat IoT lain dan cloud.
Perangkat IoT biasanya dilengkapi dengan teknologi seperti sensor dan perangkat
lunak mencakup mesin mekanis dan digital serta objek konsumen. Kontainer pengiriman
yang dilengkapi sensor IoT, membantu perusahaan dalam memantau pengiriman secara
real time. Kemampuan pelacakan real time ini mulai dari gudang hingga
pengiriman akhir, menyediakan data mengenai lokasi, suhu, kelembapan dan faktor
penting lainnya. IoT dapat membantu mengurangi kesalahan
dalam manajemen persediaan.
Selanjutnya mengenai blockchain, Setiyo
Adi Nugroho, M.Kom menjelaskan bahwa blockchain
merupakan teknologi pencatatan digital yang
berfungsi sebagai sistem penyimpanan data digital
yang terhubung melalui kriptografi. Blockchain dapat meningkatkan rantai pasokan secara
signifikan dengan pengiriman produk yang lebih cepat dan efisien, meningkatkan
koordinasi antar mitra dan membantu akses ke pembiayaan. Blockchain dapat membantu menangani kumpulan data yang kompleks
dalam rantai pasokan. Proses dan level rantai pasokan saat ini sangat
bergantung pada data. Blockchain dapat digunakan untuk melacak rantai pasokan
dari ujung ke ujung, sehingga memungkinkan perusahaan menjadi lebih transparan.
Blockchain dapat meningkatkan kepercayaan
dan koordinasi antara pihak-pihak yang terlibat dalam rantai pasokan. Menggunakan
blockchain dalam verifikasi rantai pasokan adalah cara jitu bagi perusahaan
untuk melacak produk yang cacat. Contohnya
ketika ada cacat, semua orang dapat melihat namun tidak dapat mengetahui bahkan
bank pun tidak dapat memahami cacat tersebut. Dengan membuat share ledger perusahaan dapat menentukan
asal proses manufaktur dan pasokan produk. Dengan membuat share ledger perusahaan juga dapat memverifikasi aliran transaksi
tanpa harus melakukan audit fisik atau tinjauan keuangan. Teknologi blockchain juga dapat mengurangi risiko masuknya produk
palsu ke dalam rantai pasokan. Karena prosesnya dapat dilihat bahkan oleh bank,
sehingga dapat diketahui bahwa toko membeli dari pemasok yang benar. Penggunaan
teknologi blockchain meningkatkan efisiensi transaksi rantai pasokan,
mengurangi risiko fraud, meningkatkan kecepatan transaksi dan persediaan serta informasi
keuangan.
Pembicara
selanjutnya yaitu Joel Mulepa (Dosen Teknologi Informasi dan Komunikasi) DMIJSBU,
Malawi membahas mengenai peran
teknologi informasi dan komunikasi
(ICT)
dalam mendukung pemulihan ekonomi global pasca pandemi. Pada dasarnya pandemi adalah
wabah penyakit yang terjadi
dalam skala global yang mempengaruhi banyak aktivitas di beberapa negara.
Contohnya adalah pandemi covid-19 yang menimbulkan berbagai dampak terlebih
dampak negatif. Pandemi membuat banyak orang kehilangan pekerjaan karena kebijakan
lockdown, pandemi juga menyebabkan inflasi dan gangguan rantai pasokan. Kebijakan
lockdown mengganggu pergerakan barang dan material pabrik. Sehingga menyebabkan
penundaan dan kekurangan pada beberapa produk. Namun saat ini telah hadir
ICT yang menjadi solusi selama pandemi. ICT merupakan teknologi sistem informasi yang memiliki peran penting
dalam sektor riil. ICT mencakup berbagai
bidang spesialisasi seperti komputer, telepon, internet dan audiovisual yang dapat membantu menemukan solusi terkait kekacauan
yang terjadi kapan saja. Sehingga
meskipun saat pandemi covid-19 terdapat kebijakan lockdown tetapi orang tetap dapat
berkomunikasi dan bekerja secara jarak jauh menggunakan konferensi video
seperti zoom ataupun whatsapp.
Lebih lanjut, Joel Mulepa menyampaikan bahwa terdapat hal lain yang juga hadir sebagai solusi yaitu cloud computing. Cloud computing merupakan
layanan penyimpanan data secara cloud
contohnya seperti google drive dan dropbox. Cloud
computing adalah sistem yang dapat digunakan tanpa harus menginstal
perangkat lunak apapun dikomputer karena menggunakan sistem cloudly. Dengan cloud computing berarti juga mengurangi dokumen fisik dan penyimpanan
data di disk. Solusi lainnya
adalah VPN (Virtual
Private Network). VPN merupakan sebuah layanan yang memungkinkan
seseorang terhubung ke sebuah website secara aman dan lebih private. Contohnya ketika seseorang berbicara masalah sensitive. Maka
disarankan untuk tidak menggunakan panggilan biasa. Tetapi menggunakan saluran
yang memiliki enkripsi ujung ke ujung. Maka itu berarti bahwa informasi dikirim
melalui saluran tersebut sudah mendapat kunci publik dan juga kunci pribadi.
Selanjutnya Joel Mulepa menjelaskan mengenai percepatan transformasi digital di
berbagai kepentingan. Bahwa pandemi covid-19 membuat banyak industri
mempercepat penggunaan teknologi digital. Sisi positifnya adalah ICT hampir
memberikan solusi untuk setiap masalah. Misalnya
dalam bisnis ritel. Orang-orang saat ini lebih nyaman untuk berbelanja online karena keunggulannya yang tidak
dimiliki oleh bisnis konvensional. Sehingga lebih banyak toko mulai berjualan online. Ini
merupakan sebuah peluang besar dalam mengembangkan bisnis terutama jika melihat kemajuan teknologi yang semakin
pesat. Saat ini sangat mudah bisnis dapat
menjangkau khalayak global melalui platform online
seperti eBay atau Amazon. Begitu juga dalam layanan kesehatan. Seperti diketahui
pandemi covid-19 telah membawa masalah besar
dalam pelayanan kesehatan. Namun dari situlah solusi hadir seperti misalnya
kunjungan Dokter virtual. Kunjungan Dokter virtual merupakan bagian dari kemajuan teknologi yang menghemat waktu dan
berpotensi menyelamatkan pasien. Kunjungan virtual mewujudkan pertemuan tatap
muka antara Dokter dan pasien, baik dekat maupun jauh memiliki sambungan langsung dengan Dokter
umum dan spesialis melalui perangkat lunak konferensi seperti Google
Meet atau Zoom.
Joel Mulepa menyimpulkan
bahwa meskipun pandemi covid-19 telah banyak membawa masalah
dan kekacauan tetapi juga memberikan ruang bagi manusia untuk mulai berpikir
dan memunculkan ide. Sehingga dapat menciptakan sesuatu dengan menggunakan teknologi
komputer. Seperti misalnya pekerjaan jarak jauh, global
fintech inovasi, pemasaran digital, teknologi pembelajaran, teknologi bidang
kesehatan dan IoT serta artificial intelligence (AI). Termasuk
peluang ekonomi baru telah diciptakan oleh kemajuan ICT. Sehingga mendorong perluasan bisnis e-commerce. Dan saat ini,
undang-undang ITC dalam mendukung platform e-commerce
dan logistik tentang manajemen rantai pasokan juga telah ada pengembangan situs
web dan aplikasi. Hal ini menunjukkan bahwa
terdapat globalisasi dan perkembangan ICT.