INTERNATIONAL WEBINAR : Navigating Global Supply Chain Challenges : Innovative Solutions for a Resilient Future
Berita
  • 19 Juli 2024
    Oleh : zahra dinul khaq s.e m.ak 144 Views


    Universitas STEKOM, Indonesia – Seminar Internasional bertajuk “Navigating Global Supply Chain Challenges : Innovative Solutions for a Resilient Future” mempertemukan sejumlah pembicara Internasional untuk membahas lebih dalam mengenai kompleksitas rantai pasokan global dan menavigasi tantangan dalam rantai pasokan global serta meningkatkan strategi dan solusi inovatif untuk masa depan yang tangguh.

    Pembuka Seminar :  

    1. Dr. Joseph Teguh Santoso (Rektor Universitas STEKOM) Indonesia

    Pembicara Seminar :

    1.    Joel Mulepa (Dosen Teknologi Informasi dan Komunikasi) DMIJSBU, Malawi

    2.    Nurgizat Yerkebulan (Dosen Senior Departemen Elektronika & Robotik) ALMAU, Kazakhstan

    3.    Setiyo Adi Nugroho, M.Kom. (Dosen Departemen Sistem Komputer) STEKOM, Indonesia

    Host : Anggi Novita Sari (Hubungan Internasional) STEKOM, Indonesia


    Perkembangan teknologi digital yang semakin pesat memberikan dampak yang cukup signifikan dalam kehidupan manusia. Secara keseluruhan, teknologi digital mempengaruhi proses dalam rantai pasokan. Hal ini tentu dapat menciptakan rantai pasokan yang lebih tepat. Namun disisi lain gangguan sering kali muncul secara tidak terduga seperti halnya bencana alam maupun pandemi global. Oleh karena itu, ketahanan rantai pasokan perlu diperhatikan untuk dapat bertahan dalam menghadapi tantangan dimasa depan. Selain itu, strategi dan solusi inovatif juga diperlukan untuk dapat mengembangkan rantai pasokan dan memastikan keberlanjutan serta tercapainya efisiensi dalam manajemen rantai pasokan.

    Dalam seminar ini, Setiyo Adi Nugroho, M.Kom (Dosen Departemen Sistem Komputer) STEKOM, Indonesia menyampaikan materi mengenai peran teknologi informasi dalam memperkuat ketahanan rantai pasokan global. Dalam pemaparannya disampaikan bahwa ketahanan rantai pasokan adalah aspek penting dalam manajemen rantai pasokan modern, yang mencakup kemampuan sistem untuk tidak hanya “bangkit kembali” setelah kejadian yang menghambat tetapi juga harus mampu beradaptasi dan bertransformasi. Sehingga ketika terdapat suatu masalah maka tidak hanya sekedar recovery saja, tetapi juga harus mampu beradaptasi karena kondisinya telah berubah. Dan untuk memperkuat ketahanan rantai pasokan global, maka kita dapat memanfaatkan teknologi informasi. Teknologi informasi berperan penting dalam meningkatkan ketahanan rantai pasokan. Karena teknologi informasi memberikan panduan teoritis bagi perusahaan untuk pulih dari gangguan dan meningkatkan kinerja operasional. Dalam teknologi informasi, juga terdapat teknologi kunci yang dapat meningkatkan efisiensi dan keamanan dalam mengelola rantai pasokan global diantaranya artificial intelligence (AI), internet of things (IoT) dan blockchain. Kemampuan dinamis yang terintegrasi dan perspektif relasional melalui teknologi informasi dapat mengembangkan hasil ketahanan rantai pasokan.

    Lebih lanjut, Setiyo Adi Nugroho, M.Kom menjelaskan bahwa artificial intelligence (AI) berada digaris depan transformasi. Artificial intelligence (AI) dapat merevolusi estimasi permintaan dan memungkinkan perusahaan memprediksi kebutuhan pasar dengan lebih akurat. Ketepatan dalam peramalan ini membantu menyederhanakan manajemen persediaan, mengurangi kelebihan atau kehabisan stok dan pada akhirnya dapat meminimalkan biaya terkait dengan kelebihan persediaan. AI juga dapat meningkatkan proses pengambilan keputusan, mengotomatiskan tugas-tugas rutin dan memfasilitasi strategi yang lebih cerdas dan berbasis data sehingga dapat beradaptasi dengan perubahan kondisi pasar. AI dapat didefinisikan sebagai sistem otomatis yang berarti ada banyak data yang dikumpulkan oleh AI untuk membuat prediksi. AI memiliki kemampuan untuk mengumpulkan data dan mengidentifikasi tren yang memungkinkannya membantu manajer rantai pasokan memahami demografi utama dan memprediksi perilaku masa depan serta menentukan waktu pengiriman yang optimal. Pada akhirnya, AI mampu membuat rantai pasokan lebih transparan dan menguntungkan.

    Selanjutnya Setiyo Adi Nugroho, M.Kom menyampaikan bahwa kita dapat menggunakan AI untuk memantau dan mengestimasi tingkat persediaan secara real time. Ini merupakan langkah besar menuju efisiensi rantai pasokan. AI juga dapat membantu melacak dan menganalisis rantai pasokan secara real time yang sebelumnya memerlukan waktu berminggu-minggu atau berbulan-bulan. Contohnya ketika ingin mengecek gudang di sebuah pabrik. Seperti diketahui betapa sulitnya mengecek gudang pabrik padahal hanya sebuah pabrik. Lalu bagaimana jika akan mengecek toko retail yang memiliki banyak cabang tentu akan menyulitkan manajemen. Tetapi dengan menggunakan AI dapat memprediksi dan menghitung kapasitas, efisiensi gudang dan pasokan produk. Selain itu, AI juga dapat mempercepat pengiriman produk karena lebih mudah menemukan produk, lebih mudah membuat pelacakan dan menemukan rute tercepat untuk mengirimkan produk.

    Kemudian mengenai otomatisasi gudang dengan AI. Setiyo Adi Nugroho, M.Kom menjelaskan bahwa otomatisasi gudang dengan AI merupakan cara efektif untuk meningkatkan efisiensi rantai pasokan. Manfaat otomatisasi berbasis AI mencakup peningkatan throughput dan efisiensi energi. AI dapat menghemat waktu dan tenaga yang dihabiskan untuk tugas yang berulang. Sehingga manusia bisa fokus pada tugas yang lebih bermanfaat. AI mampu melakukan berbagai tugas, mulai dari penghitungan sederhana hingga fungsi kognitif yang kompleks. AI juga mampu menganalisis dimensi produk dan mengidentifikasi opsi penyimpanan yang paling efisien dengan mempertimbangkan waktu, biaya dan frekuensi keluaran. Hal ini akan mengurangi jumlah pengiriman dan kontainer yang dibutuhkan. Teknologi AI juga dapat memberikan analisis prediktif. Dengan menggunakan AI dan analisis prediktif, perusahaan dapat memprediksi dampak berbagai peristiwa pada rantai pasokan. AI dapat membantu perusahaan membuat rencana ke depan untuk menghindari masalah. Hal ini dapat meningkatkan perencanaan risiko, estimasi permintaan, manajemen pemasok dan pelanggan, serta manajemen logistik. Selain itu analisis prediktif dapat memungkinkan pengecer mengukur tingkat persediaan dengan benar dan menghindari kehabisan stok, mengidentifikasi pemasok yang dapat diandalkan dan mengurangi biaya persediaan.

    Dalam pemaparannya Setiyo Adi Nugroho, M.Kom menjelaskan mengenai internet of things (IoT) merupakan salah satu situs yang menyediakan data bagi AI. Internet of things (IoT) dapat digambarkan sebagai jaringan perangkat yang saling terkait dan bertukar data dengan perangkat IoT lain dan cloud. Perangkat IoT biasanya dilengkapi dengan teknologi seperti sensor dan perangkat lunak mencakup mesin mekanis dan digital serta objek konsumen. Kontainer pengiriman yang dilengkapi sensor IoT, membantu perusahaan dalam memantau pengiriman secara real time. Kemampuan pelacakan real time ini mulai dari gudang hingga pengiriman akhir, menyediakan data mengenai lokasi, suhu, kelembapan dan faktor penting lainnya. IoT dapat membantu mengurangi kesalahan dalam manajemen persediaan.

    Selanjutnya mengenai blockchain, Setiyo Adi Nugroho, M.Kom menjelaskan bahwa blockchain merupakan teknologi pencatatan digital yang berfungsi sebagai sistem penyimpanan data digital yang terhubung melalui kriptografi. Blockchain dapat meningkatkan rantai pasokan secara signifikan dengan pengiriman produk yang lebih cepat dan efisien, meningkatkan koordinasi antar mitra dan membantu akses ke pembiayaan. Blockchain dapat membantu menangani kumpulan data yang kompleks dalam rantai pasokan. Proses dan level rantai pasokan saat ini sangat bergantung pada data. Blockchain dapat digunakan untuk melacak rantai pasokan dari ujung ke ujung, sehingga memungkinkan perusahaan menjadi lebih transparan. Blockchain dapat meningkatkan kepercayaan dan koordinasi antara pihak-pihak yang terlibat dalam rantai pasokan. Menggunakan blockchain dalam verifikasi rantai pasokan adalah cara jitu bagi perusahaan untuk melacak produk yang cacat. Contohnya ketika ada cacat, semua orang dapat melihat namun tidak dapat mengetahui bahkan bank pun tidak dapat memahami cacat tersebut. Dengan membuat share ledger perusahaan dapat menentukan asal proses manufaktur dan pasokan produk. Dengan membuat share ledger perusahaan juga dapat memverifikasi aliran transaksi tanpa harus melakukan audit fisik atau tinjauan keuangan. Teknologi blockchain juga dapat mengurangi risiko masuknya produk palsu ke dalam rantai pasokan. Karena prosesnya dapat dilihat bahkan oleh bank, sehingga dapat diketahui bahwa toko membeli dari pemasok yang benar. Penggunaan teknologi blockchain meningkatkan efisiensi transaksi rantai pasokan, mengurangi risiko fraud, meningkatkan kecepatan transaksi dan persediaan serta informasi keuangan.

    Pembicara selanjutnya yaitu Joel Mulepa (Dosen Teknologi Informasi dan Komunikasi) DMIJSBU, Malawi membahas mengenai peran teknologi informasi dan komunikasi (ICT) dalam mendukung pemulihan ekonomi global pasca pandemi. Pada dasarnya pandemi adalah wabah penyakit yang terjadi dalam skala global yang mempengaruhi banyak aktivitas di beberapa negara. Contohnya adalah pandemi covid-19 yang menimbulkan berbagai dampak terlebih dampak negatif. Pandemi membuat banyak orang kehilangan pekerjaan karena kebijakan lockdown, pandemi juga menyebabkan inflasi dan gangguan rantai pasokan. Kebijakan lockdown mengganggu pergerakan barang dan material pabrik. Sehingga menyebabkan penundaan dan kekurangan pada beberapa produk. Namun saat ini telah hadir ICT yang menjadi solusi selama pandemi. ICT merupakan teknologi sistem informasi yang memiliki peran penting dalam sektor riil. ICT mencakup berbagai bidang spesialisasi seperti komputer, telepon, internet dan audiovisual yang dapat membantu menemukan solusi terkait kekacauan yang terjadi kapan saja. Sehingga meskipun saat pandemi covid-19 terdapat kebijakan lockdown tetapi orang tetap dapat berkomunikasi dan bekerja secara jarak jauh menggunakan konferensi video seperti zoom ataupun whatsapp.

    Lebih lanjut, Joel Mulepa menyampaikan bahwa terdapat hal lain yang juga hadir sebagai solusi yaitu cloud computing. Cloud computing merupakan layanan penyimpanan data secara cloud contohnya seperti google drive dan dropbox. Cloud computing adalah sistem yang dapat digunakan tanpa harus menginstal perangkat lunak apapun dikomputer karena menggunakan sistem cloudly. Dengan cloud computing berarti juga mengurangi dokumen fisik dan penyimpanan data di disk. Solusi lainnya adalah VPN (Virtual Private Network). VPN merupakan sebuah layanan yang memungkinkan seseorang terhubung ke sebuah website secara aman dan lebih private. Contohnya ketika seseorang berbicara masalah sensitive. Maka disarankan untuk tidak menggunakan panggilan biasa. Tetapi menggunakan saluran yang memiliki enkripsi ujung ke ujung. Maka itu berarti bahwa informasi dikirim melalui saluran tersebut sudah mendapat kunci publik dan juga kunci pribadi.

    Selanjutnya Joel Mulepa menjelaskan mengenai percepatan transformasi digital di berbagai kepentingan. Bahwa pandemi covid-19 membuat banyak industri mempercepat penggunaan teknologi digital. Sisi positifnya adalah ICT hampir memberikan solusi untuk setiap masalah. Misalnya dalam bisnis ritel. Orang-orang saat ini lebih nyaman untuk berbelanja online karena keunggulannya yang tidak dimiliki oleh bisnis konvensional. Sehingga lebih banyak toko mulai berjualan online. Ini merupakan sebuah peluang besar dalam mengembangkan bisnis terutama jika melihat kemajuan teknologi yang semakin pesat. Saat ini sangat mudah bisnis dapat menjangkau khalayak global melalui platform online seperti eBay atau Amazon. Begitu juga dalam layanan kesehatan. Seperti diketahui pandemi covid-19 telah membawa masalah besar dalam pelayanan kesehatan. Namun dari situlah solusi hadir seperti misalnya kunjungan Dokter virtual. Kunjungan Dokter virtual merupakan bagian dari kemajuan teknologi yang menghemat waktu dan berpotensi menyelamatkan pasien. Kunjungan virtual mewujudkan pertemuan tatap muka antara Dokter dan pasien, baik dekat maupun jauh memiliki sambungan langsung dengan Dokter umum dan spesialis melalui perangkat lunak konferensi seperti Google Meet atau Zoom.

    Joel Mulepa menyimpulkan bahwa meskipun pandemi covid-19 telah banyak membawa masalah dan kekacauan tetapi juga memberikan ruang bagi manusia untuk mulai berpikir dan memunculkan ide. Sehingga dapat menciptakan sesuatu dengan menggunakan teknologi komputer. Seperti misalnya pekerjaan jarak jauh, global fintech inovasi, pemasaran digital, teknologi pembelajaran, teknologi bidang kesehatan dan IoT serta artificial intelligence (AI). Termasuk peluang ekonomi baru telah diciptakan oleh kemajuan ICT. Sehingga mendorong perluasan bisnis e-commerce. Dan saat ini, undang-undang ITC dalam mendukung platform e-commerce dan logistik tentang manajemen rantai pasokan juga telah ada pengembangan situs web dan aplikasi. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat globalisasi dan perkembangan ICT.



    950