WEBINAR INTERNASIONAL : AI for Good : Leveraging AI for Business and Management Life
Berita
  • 04 Juni 2024
    Oleh : zahra dinul khaq s.e m.ak 168 Views

    WEBINAR INTERNASIONAL : AI for Good : Leveraging AI for Business and Management Life


    Universitas STEKOM, Indonesia – Seminar Internasional bertajuk “AI for Good : Leveraging AI for Business and Management Life” menampilkan sejumlah pembicara Internasional untuk membahas lebih detail mengenai AI for good dan bagaimana memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) dalam kehidupan bisnis dan manajemen.

    Pembuka Seminar :

    1.    Dr. Joseph Teguh Santoso (Rektor Universitas STEKOM) Indonesia

    2.    Dr. R.Ravichandaran (Principal & Professor) AEC, India

    Pembicara Seminar :

    1.    Dr. R.Ravichandaran (Principal & Professor) AEC, India

    2.    Dr. Shanky Goyal (Assoc Prof Comp Sains & Teknik) CGC, Bangladesh

    3.    Wibi Ardi Alvianto, M.Pd. (Dosen Jurusan Desain Komunikasi Visual) Universitas STEKOM Indonesia

    Pembawa Acara : Anggi Novita Sari (International Affairs) Universitas STEKOM, Indonesia

    Webinar Internasional ini membahas mengenai kecerdasan buatan (AI) dan bagaimana memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) dalam kehidupan bisnis dan manajemen. Seperti diketahui bahwa kecerdasan buatan (AI) dapat meningkatkan efisiensi, informasi pengambilan keputusan, personalisasi pengalaman pelanggan dan inovasi strategis dalam bisnis. Penerapan AI mencakup peramalan penjualan, manajemen hubungan pelanggan, optimalisasi rantai pasokan, deteksi penipuan dan rekomendasi personalisasi. Namun, tantangan seperti kualitas data, keterampilan AI, kepatuhan etis dan integrasi sistem juga harus dapat diatasi.

    Dalam seminar tersebut, Dr. Joseph Teguh Santoso (Rektor Universitas STEKOM) Indonesia membuka seminar dengan mengenalkan topik mengenai kecerdasan buatan (AI) dan bagaimana kecerdasan buatan (AI) dapat memberikan dampak positif pada bisnis dan manajemen. Kecerdasan buatan (AI) menjadi suatu hal yang penting dalam mengoptimalkan operasi bisnis dan menciptakan model bisnis baru. Hal ini kerena perubahan praktik manajemen dengan instrumen kecerdasan buatan (AI) diperlukan untuk meningkatkan produktivitas dan mendukung perencanaan strategis. Selain itu, tanggung jawab dan tantangan terkait dengan kecerdasan buatan (AI) serta integrasi AI dalam praktik terbaik diperlukan untuk perubahan yang lebih positif.

    Dalam seminar ini, Dr. R.Ravichandaran (Principal & Professor) AEC, India membahas tentang sejarah singkat kecerdasan buatan (AI). Dimana kecerdasan buatan (AI) sudah ada sejak tahun 1950 istilah ini pertama kali diciptakan oleh John McCarthy dan diperkenalkan ke seluruh dunia, yang diawali pada tahun 1950 dengan konsep Turing Test dan konferensi Dartmouth pada tahun 1956. Perkembangan AI mengalami optimisme pada tahun 1950-1970, kemudian mengalami penurunan pada tahun 1970-1980, sebelum bangkit kembali dengan jaringan dan pendekatan berbasis data. Pergeseran fokus ke jaringan terjadi pada akhir tahun 1980 dan 1990. Selanjutnya pada tahun 2000 terjadi pergeseran ke arah pendekatan berbasis data dan machine learning. Machine learning datang dari teknologi terbarukan seperti big data dan cloud computing serta merupakan ilmu pengembangan algoritme dan model secara statistik yang digunakan sistem komputer untuk menjalankan tugas tanpa instruksi eksplisit. Dalam kemajuan AI, deep learning memiliki peran penting, karena mampu memahami data yang sangat kompleks terutama dalam pengenalan suara, visi komputer dan pemrosesan bahasa.

    Penerapan kecerdasan buatan (AI) telah memberi keuntungan besar dalam proses otomatisasi diantaranya dapat mengurangi biaya, mengoptimalkan sumber daya dan meningkatkan pengalaman pelanggan secara personal. Keuntungan ini dapat dilihat dalam berbagai sektor seperti manufaktur, rantai pasokan dan pelayanan pelanggan. Penerapan kecerdasan buatan (AI) dalam manufaktur dapat meningkatkan kontrol kualitas, mendukung pengembangan produk dan analisis pasar serta memberikan efisiensi waktu dan biaya. Penggunaan kecerdasan buatan (AI) dalam manajemen rantai pasokan dapat memprediksi tingkat inventaris dan mengoptimalkan penggunaan energi di bangunan industri. Kemudian penerapan kecerdasan buatan (AI) dalam pelayanan pelanggan, seperti chatbots dan rekomendasi personal, dapat meningkatkan pengalaman pelanggan dan mengurangi biaya operasional. Selanjutnya penerapan kecerdasan buatan (AI) dalam industri kesehatan mencakup dukungan keputusan klinis, pemantauan kesehatan, keamanan siber dan pengembangan obat.

    Pembicara selanjutnya yaitu Wibi Ardi Alvianto, M.Pd (Dosen Jurusan Desain Komunikasi Visual) Universitas STEKOM Indonesia membahas mengenai manfaat dan penerapan kecerdasan buatan (AI) dalam pemasaran online. Ini termasuk pemahaman AI dalam pemasaran digital, manfaatnya, studi kasus dan implikasi masa depan. Penggunaan kecerdasan buatan (AI) dalam pemasaran digital telah mengubah cara bisnis dalam memahami perilaku pelanggan, mengoptimalkan promosi dan memberikan pengalaman personal. Evolusi kecerdasan buatan (AI) dalam pemasaran telah mengintegrasikan teknologi AI untuk meningkatkan visibilitas konten dan keterlibatan pelanggan.

    Kecerdasan buatan (AI) memiliki peran penting dalam pemasaran digital. Penerapan AI dalam pemasaran digital dapat membantu dalam pembuatan konten yang cepat, personalisasi layanan pelanggan dan meningkatkan efisiensi dalam strategi pemasaran. Penggunaan kecerdasan buatan (AI) dalam pemasaran digital juga dapat membantu dalam mengotomatisasikan manajemen pemasaran, penilaian pelanggan dan pelayanan pelanggan yang lebih personal. Selain itu, AI juga dapat meningkatkan kinerja dan prediksi kinerja di berbagai aspek pemasaran. Dalam memprediksi tren dan memahami preferensi konsumen, penggunaan AI sangat penting karena untuk meningkatkan efisiensi operasional.

    Penggunaan AI dalam personalisasi konten, nyatanya dapat meningkatkan keterlibatan konsumen dan dukungan pelanggan melalui chatboard. Selain itu, penggunaan kecerdasan buatan (AI) dalam pemasaran digital memberikan banyak peluang baru bagi bisnis online. AI dapat membantu dalam personalisasi pemasaran dan meningkatkan pengalaman pelanggan secara signifikan. AI marketing dapat menjadi asisten pemasaran cerdas yang mampu mengenali segmen target, memberikan penawaran yang sesuai dan mengoptimalkan iklan tanpa harus dipantau terus-menerus. Oleh karena itu, adaptasi dan pemahaman terhadap peran AI dalam pemasaran digital merupakan hal yang penting untuk dilakukan. Contoh penerapan AI adalah penggunaan Google Ads yang dapat membantu dalam menargetkan audiens tertentu secara efektif.

    Pembicara selanjutnya yaitu Dr. Shanky Goyal (Assoc Prof Comp Science & Engineering) CGC, Bangladesh berbicara mengenai penerapan kecerdasan buatan (AI) dalam bisnis dapat meningkatkan efisiensi, mendukung pengambilan keputusan dan personalisasi pengalaman pelanggan. AI juga membantu dalam inovasi strategis, alokasi sumber daya yang dioptimalkan dan manajemen risiko. Seperti diketahui penerapan kecerdasan buatan (AI) dalam pengembangan bisnis dapat meningkatkan efisiensi, mendorong keunggulan kompetitif dan memprediksi tren pasar serta analisis perilaku pelanggan untuk meningkatkan produktivitas penjualan dan keuntungan. Selain itu, optimalisasi rantai pasokan, keamanan siber dan rekomendasi personalisasi juga didukung oleh AI dalam berbagai aspek bisnis.

    Meskipun AI masih menghadapi tantangan dalam ketersediaan data, kekurangan keterampilan AI, kepatuhan etis dan regulasi, integrasi dengan sistem yang ada, serta risiko keamanan dan privasi. Namun, AI menawarkan peluang besar untuk inovasi dan transformasi bisnis di masa depan. Ketika menghadapi tantangan dalam ketersediaan data dan keterampilan AI. Maka solusinya adalah diperlukan adanya pelatihan dan profesional untuk mengajar dan bekerja dengan algoritma AI. Selanjutnya ketika menghadapi tantangan kepatuhan etis dan regulasi AI. Maka perlu menetapkan batasan dalam penggunaan AI untuk memastikan interpretabilitas, menjelaskan keputusan dan mematuhi standar etis dan regulasi.

    Kemudian mengenai peluang dan inovasi AI di masa depan memberikan sinyal positif, dengan perkembangan teknologi AI yang terus berkembang pesat. AI dapat digunakan dalam berbagai bidang seperti kesehatan, transportasi, keuangan, bisnis dan banyak lagi. Terkait dengan otomatisasi, AI dapat membantu mengoptimalkan proses bisnis dan meningkatkan efisiensi. Dukungan keputusan yang diberikan oleh AI juga dapat membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih tepat dan akurat.



    950