Universitas STEKOM, Indonesia – Seminar Internasional bertajuk “AI for Good : Leveraging AI for Business and Management
Life†menampilkan sejumlah pembicara Internasional
untuk membahas lebih detail mengenai AI for good dan bagaimana memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) dalam kehidupan bisnis dan
manajemen.
Pembuka Seminar :
1. Dr.
Joseph Teguh Santoso (Rektor Universitas STEKOM) Indonesia
2. Dr.
R.Ravichandaran (Principal & Professor)
AEC, India
Pembicara Seminar :
1. Dr.
R.Ravichandaran (Principal & Professor)
AEC, India
2. Dr.
Shanky Goyal (Assoc Prof Comp Sains & Teknik) CGC, Bangladesh
3. Wibi
Ardi Alvianto, M.Pd. (Dosen Jurusan Desain Komunikasi Visual) Universitas
STEKOM Indonesia
Pembawa Acara : Anggi
Novita Sari (International Affairs) Universitas STEKOM, Indonesia
Webinar
Internasional ini membahas mengenai kecerdasan buatan (AI) dan
bagaimana memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) dalam kehidupan bisnis dan manajemen.
Seperti diketahui bahwa kecerdasan buatan (AI) dapat
meningkatkan efisiensi, informasi pengambilan keputusan, personalisasi
pengalaman pelanggan dan inovasi strategis dalam bisnis. Penerapan AI mencakup
peramalan penjualan, manajemen hubungan pelanggan, optimalisasi rantai pasokan,
deteksi penipuan dan rekomendasi personalisasi. Namun, tantangan seperti
kualitas data, keterampilan AI, kepatuhan etis dan integrasi sistem juga harus dapat
diatasi.
Dalam seminar
tersebut, Dr. Joseph Teguh Santoso (Rektor Universitas STEKOM)
Indonesia membuka seminar dengan mengenalkan topik mengenai kecerdasan buatan (AI) dan bagaimana kecerdasan
buatan (AI) dapat memberikan dampak positif pada bisnis dan manajemen. Kecerdasan
buatan (AI) menjadi suatu
hal yang penting dalam mengoptimalkan operasi bisnis dan menciptakan model
bisnis baru. Hal ini kerena perubahan praktik manajemen dengan instrumen
kecerdasan buatan (AI) diperlukan
untuk meningkatkan produktivitas dan mendukung perencanaan strategis. Selain
itu, tanggung jawab dan tantangan terkait dengan kecerdasan buatan (AI) serta integrasi AI dalam
praktik terbaik diperlukan untuk perubahan yang lebih positif.
Dalam seminar ini, Dr.
R.Ravichandaran (Principal & Professor) AEC, India membahas tentang sejarah
singkat kecerdasan buatan (AI).
Dimana kecerdasan buatan (AI)
sudah ada sejak tahun 1950 istilah ini pertama kali diciptakan oleh John
McCarthy dan diperkenalkan ke seluruh dunia, yang diawali pada tahun 1950
dengan konsep Turing Test dan konferensi Dartmouth pada tahun 1956.
Perkembangan AI mengalami optimisme pada tahun 1950-1970, kemudian mengalami
penurunan pada tahun 1970-1980, sebelum bangkit kembali dengan jaringan dan
pendekatan berbasis data. Pergeseran fokus ke jaringan terjadi pada akhir tahun
1980 dan 1990. Selanjutnya pada tahun 2000 terjadi pergeseran ke arah
pendekatan berbasis data dan machine
learning. Machine
learning datang dari teknologi
terbarukan seperti big data dan cloud computing serta merupakan ilmu pengembangan algoritme dan model secara statistik yang
digunakan sistem komputer untuk menjalankan tugas tanpa instruksi eksplisit. Dalam
kemajuan AI, deep learning memiliki peran penting, karena mampu memahami data yang sangat kompleks
terutama dalam pengenalan suara, visi komputer dan pemrosesan bahasa.
Penerapan
kecerdasan buatan (AI) telah memberi keuntungan besar dalam proses
otomatisasi diantaranya dapat mengurangi biaya, mengoptimalkan sumber daya dan
meningkatkan pengalaman pelanggan secara personal. Keuntungan ini dapat dilihat
dalam berbagai sektor seperti manufaktur, rantai pasokan dan pelayanan
pelanggan. Penerapan kecerdasan buatan (AI) dalam manufaktur dapat meningkatkan kontrol kualitas, mendukung
pengembangan produk dan analisis pasar serta memberikan efisiensi waktu dan
biaya. Penggunaan kecerdasan buatan (AI) dalam manajemen rantai pasokan dapat memprediksi tingkat
inventaris dan mengoptimalkan penggunaan energi di bangunan industri. Kemudian
penerapan kecerdasan buatan (AI) dalam
pelayanan pelanggan, seperti chatbots dan rekomendasi personal, dapat
meningkatkan pengalaman pelanggan dan mengurangi biaya operasional. Selanjutnya
penerapan kecerdasan buatan (AI) dalam industri kesehatan mencakup dukungan
keputusan klinis, pemantauan kesehatan, keamanan siber dan pengembangan obat.
Pembicara
selanjutnya yaitu Wibi Ardi Alvianto, M.Pd (Dosen
Jurusan Desain Komunikasi Visual) Universitas STEKOM
Indonesia membahas mengenai manfaat dan penerapan kecerdasan buatan (AI)
dalam pemasaran online. Ini termasuk pemahaman AI dalam pemasaran digital,
manfaatnya, studi kasus dan implikasi masa depan. Penggunaan kecerdasan buatan
(AI) dalam pemasaran digital telah mengubah cara bisnis dalam memahami perilaku
pelanggan, mengoptimalkan promosi dan memberikan pengalaman personal. Evolusi kecerdasan
buatan (AI) dalam pemasaran telah mengintegrasikan teknologi AI untuk
meningkatkan visibilitas konten dan keterlibatan pelanggan.
Kecerdasan
buatan (AI) memiliki peran penting dalam pemasaran digital. Penerapan
AI dalam pemasaran digital dapat membantu dalam pembuatan konten yang cepat, personalisasi
layanan pelanggan dan meningkatkan efisiensi dalam strategi pemasaran. Penggunaan
kecerdasan buatan (AI) dalam pemasaran digital juga dapat membantu dalam
mengotomatisasikan manajemen pemasaran, penilaian pelanggan dan pelayanan
pelanggan yang lebih personal. Selain itu, AI juga dapat meningkatkan kinerja
dan prediksi kinerja di berbagai aspek pemasaran. Dalam memprediksi tren dan
memahami preferensi konsumen, penggunaan AI sangat penting karena untuk
meningkatkan efisiensi operasional.
Penggunaan
AI dalam personalisasi konten, nyatanya dapat meningkatkan keterlibatan konsumen
dan dukungan pelanggan melalui chatboard. Selain itu, penggunaan kecerdasan
buatan (AI) dalam pemasaran digital memberikan banyak peluang baru bagi bisnis
online. AI dapat membantu dalam personalisasi pemasaran dan meningkatkan
pengalaman pelanggan secara signifikan. AI marketing dapat menjadi asisten
pemasaran cerdas yang mampu mengenali segmen target, memberikan penawaran yang
sesuai dan mengoptimalkan iklan tanpa harus dipantau terus-menerus. Oleh karena
itu, adaptasi dan pemahaman terhadap peran AI dalam pemasaran digital merupakan
hal yang penting untuk dilakukan. Contoh penerapan AI adalah penggunaan Google
Ads yang dapat membantu dalam menargetkan audiens tertentu secara efektif.
Pembicara
selanjutnya yaitu Dr. Shanky Goyal (Assoc Prof Comp
Science & Engineering) CGC, Bangladesh berbicara mengenai penerapan kecerdasan buatan
(AI) dalam bisnis dapat meningkatkan efisiensi, mendukung pengambilan keputusan
dan personalisasi pengalaman pelanggan. AI juga membantu dalam inovasi
strategis, alokasi sumber daya yang dioptimalkan dan manajemen risiko. Seperti diketahui
penerapan kecerdasan buatan (AI) dalam pengembangan bisnis dapat meningkatkan
efisiensi, mendorong keunggulan kompetitif dan memprediksi tren pasar serta analisis
perilaku pelanggan untuk meningkatkan produktivitas penjualan dan keuntungan.
Selain itu, optimalisasi rantai pasokan, keamanan siber dan rekomendasi
personalisasi juga didukung oleh AI dalam berbagai aspek bisnis.
Meskipun
AI masih menghadapi tantangan dalam ketersediaan data, kekurangan keterampilan
AI, kepatuhan etis dan regulasi, integrasi dengan sistem yang ada, serta risiko
keamanan dan privasi. Namun, AI menawarkan peluang besar untuk inovasi dan
transformasi bisnis di masa depan. Ketika menghadapi tantangan dalam
ketersediaan data dan keterampilan AI. Maka solusinya adalah diperlukan adanya pelatihan
dan profesional untuk mengajar dan bekerja dengan algoritma AI. Selanjutnya ketika
menghadapi tantangan kepatuhan etis dan regulasi AI. Maka perlu menetapkan
batasan dalam penggunaan AI untuk memastikan interpretabilitas, menjelaskan
keputusan dan mematuhi standar etis dan regulasi.
Kemudian
mengenai peluang dan inovasi AI di masa depan memberikan
sinyal positif, dengan perkembangan teknologi AI yang terus berkembang pesat.
AI dapat digunakan dalam berbagai bidang seperti kesehatan, transportasi,
keuangan, bisnis dan banyak lagi. Terkait dengan otomatisasi, AI dapat membantu
mengoptimalkan proses bisnis dan meningkatkan efisiensi. Dukungan keputusan
yang diberikan oleh AI juga dapat membantu dalam pengambilan keputusan yang
lebih tepat dan akurat.